Fuchsia OS, Sistem Operasi Terbaru Dari Google
Fuchsia merupakan cikal bakal sistem operasi mobile yang ramai disebut-sebut akan menggantikan Android dan Chrome OS di masa depan.
Berbeda dari Android dan Chrome OS sebelumnya, Fuchsia tidak menggunakan kernel Linux, melainkan microkernel baru bernama Magenta yang dikembangkan oleh Google.
Baca Juga : Honor View 20 Pastikan Bisa Bermain Fornite
Berbeda dari Android dan Chrome OS sebelumnya, Fuchsia tidak menggunakan kernel Linux, melainkan microkernel baru bernama Magenta yang dikembangkan oleh Google.
Baca Juga : Honor View 20 Pastikan Bisa Bermain Fornite
Magenta sendiri adalah tools yang biasa digunakan di ponsel atau komputer yang memiliki prosesor tingkat tinggi. Oleh karena itu, Fuchsia bisa digunakan untuk smartphone dan komputer.
Selanjutnya, antarmuka Fuchsia dibangun menggunakan Google Flutter SDK, yang memungkinkan pemrogram lintas platform yang berjalan di Android dan iOS. Flutter mungkin menjadi kunci untuk melakukan transisi yang mulus dari ponsel berbasis Android.
Baca Juga : Foto Unik ini Bukti Redmi Note 7 Siap Menggila
Selanjutnya, antarmuka Fuchsia dibangun menggunakan Google Flutter SDK, yang memungkinkan pemrogram lintas platform yang berjalan di Android dan iOS. Flutter mungkin menjadi kunci untuk melakukan transisi yang mulus dari ponsel berbasis Android.
Baca Juga : Foto Unik ini Bukti Redmi Note 7 Siap Menggila
Fuchsia juga sudah memiliki mode tablet dan mendukung beragam pilihan multitasking layar terpisah. Hal ini nampaknya menunjukkan bahwa Fuchsia dapat berjalan di banyak produk di masa depan.